Kamis, 25 November 2010

manajemen sumber informasi

Peningkatan pemahaman komputer oleh pemakai mudahnya pemakai memperoleh hardware dan software memberikan kesadaran terhadap perusahaan bahwa memang dibutuhkan sistem komputerisasi. Sebagai contoh dua pemakai dalam area yang berbeda ingin mengembangkan sistem secara serentak untuk menyiapkan laporan yang sama, atau mereka masing-masing membeli paket software yang sama. Maka, sebaiknya manajemen puncak dari perusahaan tersebut menetapkan penggunaan komputerisasi dalam organisasinya, yang akan berguna untuk mengetahui pencitptaan sumber informasi dan pengelolaanya. Perencanaan formal untuk manajemen informasi ini disebut Information Reseurces management (IRM) atau manajemen sumber informasi. Jika sebuah perusahaan menerapkan IRM, maka harus ada tiga unsur utama, yaitu:
1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan dan ia diberi titel Chief Information Officer (CIO) atau kepala bagian informasi.
2. CIO turut ambil bagian dengan eksekutif lain dalam menyusunan rencana jangka panjang untuk organisasi.
3. Salah satu rencana jangka panjang tersebut harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal (mikrokomputer), dengan penggunaan komputer remote dari terminal, penggunaan kompurisasi terpusat.
IRM adalah kebijaksanaan yang bersifat formal terhadap manajemen sumber informasi, dan akan menjadikankeadaan yang dinamis dan bahkan kondisi yang lebih baik dalam penggunaan komputer.

siklus hidup sistem informasi

Di dalam system informasi sering terjadi kegagalan besar. Ini disebabkan tidak adanya atau buruknya teknik pengembangan system. Karena kegagalan tersebut kesadaran akan pentingnya pengembangan system mulai dikembangkan dengan menerapkan system life cycle atau biasa disebut daur hidup system informasi.

Istilah daur hidup (life cycle) tersebut digunakan untuk menjelaskan tahap-tahap dan langkah-langkah pengembangannya. Daur hidup system informasi terletak pada system informasi tersebut. Maka hendaklah kita sebagai pembuat system memahami daur tersebut. Daur hidup system informasi sering dikaitkan dengan system engineering, maka disini penulis akan sedikit menerangkan kedua system tersebut.

Siklus Engineering sama/serupa dengan SIklus Sistem Informasi
Meliputi 5 tahapan penting yakni :

1. Perencanaan (planning)
2. Analisis (analysys)
3. Desain (design)
4. Pelaksanaan atau konstruksi (implementation/construction)
5. Perawatan (maintenance)
Perencanaan dimaksudkan kita sebagai peracang system mampu mengumpulkan informasi tentang permasalahn atau kejadian yang ingin dikaitkan dengan system tersebut, serta mulai menetukan kriteria dan pembatasan pemeceahan masalah tersebut yang kemudian memberikan alternatif/solusi jalan keluarnya. Kemudian analisis digunakan sebagai pusat proses pengembangan system, umumnya tahap analisis dilakkan oleh tenaga ahli yang tealah berpengalaman. Selanjutnya ke tahap desain yakni mulai merancang dari apa yang telah disusun saat perancangan dan setelah peng-analisisan oleh tenaga ahli berupa suatu sitem yang umumnya baru dan kemudian baru dilakukan implementasi atau pelaksanaan dari system tersebut. Apakah dari system tersebut telah baik, atau ada kekurangan akan diketahui apabila system tersebut telah digunakan dan menghasilkan informasi bagi penggunanya. Dan tahapan terakhir adalah proses perawatan, yakni setelah ditemukan system yang terbaik yang minin dari kesalahan maka kita sebagai si pembuat system mampu men-create atau merawat system tersebut agar tidak terjadi kekeliruan dalam penggunaan system tersebut.

Disaat sekarang ini siklus hidup system informasi mulai dikembangkan lagi dengan metode terstruktur yang artinya memberikan beberapa peralatan dan metodologi kepada analisis system disamping daur hidup (life cycle) yang telah diterangkan diatas, itu semua untuk perbaikan kearah system informasi yang lebih baik.
Demikian yang bisa penulis sajikan pada bab kali ini, semoga dapat menambah wawasan bagi para pembacanya dan dijadikan bahan penilaian bagi dosen softskill. Keterbatasan kata-kata pada tulisan ini harap dimaklumi, karena penulis menggunakan kata-kata yang masih kurang baik. Terimakasih !

DAFTAR PUSTAKA

E.S Margianti, Suryadi. 1994. “seri diktat kuliah – Sistem Informasi Manajemen”. Gunadarma : Jakarta

www.google.com/siklus-hidup-sistem

keamanan dan kontrol sistem informasi

Keamanan Sistem

Keamanan Sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.

Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :

1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.

2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.

3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.



Pengendalian Akses ; dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :

1. Indentifikasi User.

2. Pembuktian Keaslian User.

3. Otorisasi User.

Strategi Pengulangan Biaya Manajemen Informasi

Strategi yang paling banyak dimanfaatkan adalah :

1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.

2. Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.

3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.

Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :

q Entry data dan pengolahan sederhana.

q Kontrak pemrograman.

q Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.

q Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.

q Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanana atau pemulihan dari bencana.

Pentingnya pengendalian Sistem Informasi

Untuk berfungsi secara efektif dan efisien, sebuah business harus mempunyai sistem informasi manajemen yang valid, akurat, lengkap, tepat waktu dan tepat guna. Dengan demikian manajemen, aktor yang menjadi pemegang peranan penting dari keberhasilan sesuatu perusahaan, dapat mengambil keputusan yang optimal berdasarkan informasi yang dapat diandalkan. Sesuai dengan laju perkembangan teknologi informasi, sistem informasi manajemen masa kini pada umumnya telah didukung oleh komputer di dalam suatu kegiatan usaha adalah sangat tergantung pada situasi dan kondisi dari masing-masing perusahaan. Ada perusahaan yang tidak bisa berfungsi sama sekali kalau komputernya macet, karena memekai sistem informasi manajemen yang sangat bergantung pada komputer (computer dominant firm); dan ada pula perusahaan yang tetap bisa beroperasi seperti biasa, meskipun komputernya musnah terkena bencana, sebab sistem informasi manajemennya memang kurang bergantung pada peran komputer (computer minor firm).

Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi yang terdiri dari :

Kontrol proses pengembangan

Model Sistem Informasi Sumber Daya Informasi

Pengertian :

Sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya informasi perusahaan kepada para pemakai diseluruh perusahaan.

Subsistem Input :

1. Sistem Informasi Akuntansi ; mengumpulkan data internal yang menjelaskan unit jasa informasi dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi unit tersebut dengan para pemasoknya.

2. Subsistem Riset Sumber Daya Informasi ; menjelaskan kegiatan yang terdiri dari proyek-proyek riset didalam perusahaan yang selanjutnya menentukan kebutuhan user dan kepuasan user.

3. Subsistem Intelijen Sumber Daya Informasi ; menjelaskan fungsi yang berhubungan dengan pengumpulan informasi dan elemen-elemen di lingkungan perusahaan khususnya elemen-elemen yang berinteraksi dengan jasa informasi.

Elemen-elemen ini meliputi :



q Pemerintah.

q Pemasok.

q Serikat Pekerja.

q Masyarakat Global.

q Pelanggan.

q Pesaing.

q Masyarakat Keuangan.

q Pemegang Saham.





Subsistem Output :

1. Subsistem Perangkat Keras ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat keras. Perangkat Lunak yang digunakan dalam subsistem ini dapat berupa query language, pembuatan laporan dan model matematika.

2. Subsistem Perangkat Lunak ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat lunak. Output informasi terutama berbentuk jawaban atas database query dan laporan periodik.

3. Subsistem Sumber Daya Manusia ; menyediakan informasi tentang para spesialis informasi perusahaan.

4. Subsistem Data dan Informasi ; menyiapkan output yang menjelaskan sumber daya data dan informasi yang berada di database pusat.

5. Subsistem Sumber Daya Terintegrasi ; menyatukan informasi yang menjelaskan sumber daya hardware, software, SDM serta data dan informasi.

Mencapai Kualitas Manajemen Jasa Informasi

Konsep TQM (Total Quality Management) sering diasosiasikan dengen proses manufaktur. Namun dasar yang sama dapat diterapkan pada produk dan jasa apapun termasuk yang ditawarkan oleh IS.

Kontrol desain sistem


KOntrol pengoperasian sistem


Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut.

Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :

Struktur organisasional
Kontrol perpustakaan
Pemeliharaan peralatan
Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
Perencanaan disaster, meliputi area :
Rencana keadaan darurat (emergency plan)
Rencana back-up
Rencana record penting (vital record plan)
Rencana recovery (recovery plan)

tinjauan komunikasi data

TINJAUAN KOMUNIKASI DATA
II.1. Pengertian Data dan Informasi.
Pada saat ini kegiatan Data Processing sudah semakin luas, baik yang
berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/bisnis maupun kegiatan
pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam sesuai dengan
bidang pekerjaan tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi
informasi merupakan

DATA

- PENGOLAHAN
- INFORMASI
fungsi utama dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi
tersebut bisa bermacam-macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis
(register), elektris (kalkulator) dan elektronik (komputer).

II.2. Pengertian Komunikasi Data.
Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media.
Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optik, mikrowave dan
sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali
disebut jaringan komunikasi data. Jaringan ini merupakan komponen penting
dari informasi yang dilakukan oleh masyarakat sekarang.

Fungsi sistem komunikasi data:
1. Harus dapat memberikan informasi kepada orang yang tepat pula.



TINJAUAN KOMUNIKASI DATA
II.1. Pengertian Data dan Informasi.
Pada saat ini kegiatan Data Processing sudah semakin luas, baik yang
berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/bisnis maupun kegiatan
pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam sesuai dengan
bidang pekerjaan tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi
informasi merupakan

DATA

- PENGOLAHAN
- INFORMASI
fungsi utama dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi
tersebut bisa bermacam-macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis
(register), elektris (kalkulator) dan elektronik (komputer).

II.2. Pengertian Komunikasi Data.
Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media.
Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optik, mikrowave dan
sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali
disebut jaringan komunikasi data. Jaringan ini merupakan komponen penting
dari informasi yang dilakukan oleh masyarakat sekarang.

Fungsi sistem komunikasi data:
1. Harus dapat memberikan informasi kepada orang yang tepat pula.
2. Sistem komunikasi data harus memperoleh data bisnis sementara data
tersebut dibuat.
3. Sistem komunikasi data memungkinkan orang dan bisnis yang mempunyai
lokasi geografis berlainan dapat saling berkomunikasi.

II.3. Komponen dasar sistem komunikasi data.
Sistem komunikasi data dapat dibagi menjadi tiga komponen utama:
1. Sumber komunikasi.
2. Media komunikasi.
3. Penerima (kadang-kadang disebut sink atau host).

II.4. Pengenalan jaringan komunikasi data.
Jaringan adalah seri dari beberapa point yang dihubungkan oleh beberapa
jenis saluran komunikasi. Tiap point (disebut Node) adalah komputer,
walaupun ia dapat terdiri dari peralatan pengubah, printer, mesin FAX atau
alat lain. Jaringan komunikasi data merupakan kumpulan sirkuit komunikasi
data yang dikelola sebagai kesatuan tunggal. Kumpulan jaringan komunikasi
data dan orang yang memasukkan data, yang menerima data dan yang mengelola
serta mengendalikan jaringan membentuk sistem komunikasi.

II.5. Komunikasi melalui satelit.
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah.
Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi
manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru
dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak relatifnya.

II.5.1. Transmisi satelit.
Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan
untuk mengirim dan menerima data, dan satelit, kadang-kadang disebut
transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuat
sinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data ke
stasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi
terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link.
Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus
berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay
biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh
waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang
berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4
sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan
20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang
dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar.
Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan
stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band
mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek.
Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan
sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil.
Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah
untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka.
Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal
sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada
stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli.

BAB III
SISTEM TELEPON KENDARAAN BERGERAK DENGAN MENGGUNAKAN VSAT

III.1. Komponen-komponen pokok.
Didalam sistem telepon kendaraan bergerak dengan menggunakan VSAT terdapat
komponen-komponen pokok yang merupakan penunjang terselenggaranya sistem
telekomunikasi ini. Dalam hal ini terdapat komponen-komponen pokok dari
Sistem Telepon Kendaraan Bergerak (STKB) dan komponen-komponen pokok dari
VSAT itu sendiri.

III.1.1. Komponen-komponen pokok STKB.
Ada tiga komponen utama pendukung sistem ini, yaitu:
- Mobile unit (unit yang bergerak) dalam hal ini pesawat pelanggan seperti
mobil (car mounted), telepon jinjing (portable) dan telepon genggam
(handheld).
- Radio Base Station (stasiun basis radio)/RBS/Cell Site merupakan
penghubung antara unit bergerak dengan sentralnya (Mobile Switching
Centre/MSC).
- Mobile Switching Centre/MSC (sentral telepon bergerak) mempunyai fungsi
seperti sentral telepon umum/Public Service Telephone Network (PSTN) yaitu
melaksanakan fungsi-fungsi:
1. Pemberi arah (Routing)
2. Pengontrolan (Controlling)
3. Pensinyalan (Signalling)
4. Pemberi muatan (Charging)
dan fungsi lain seperti perpindahan (hand off) serta penjelajahan
(roaming).
MSC merupakan koordinator seluruh sel dalam satu daerah layanan dan sebagai
penghubung antara sistem selular dengan jaringan telepon umum (PSTN).

III.1.2. Komponen-komponen pokok VSAT.
Jaringan VSAT terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu: satelit (menggunakan
satelit Palapa B1), Stasiun Pengendali Utama atau Stasiun Poros (HUB
station) dan Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT).
Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT) terdiri atas dua unit: Unit Luar Gedung
(ULG/Outdoor Unit) dan Unit Dalam Gedung (UDG/Indoor Unit) yang saling
dihubungkan dengan Penghubung Antar Fasilitas (PAF/Interfacility Link).
ULG berupa sebuah antena parabola dengan diameter 1,8 meter dan unit RF
yang ditempelkan pada antena tersebut. Dan bentuk fisik UDG ialah sebuah
kotak mirip komputer PC. SBM/VSAT ini dipasang di lokasi pemakai.


Dilihat dari bentuk fisiknya, stasiun Poros tak lain adalah sebuah stasiun
bumi tradisional yang mempunyai antena parabola dengan diameter 10 meter.
Daya pancarnya 400 watt, hampir 100 kali daya pancar yang dimiliki SBM/VSAT.
Secara garis besar komponen dari stasiun poros adalah:
1. Packed Switch/Network Control System.
2. Subsistem IF pada HUB station.
3. Subsistem RF.


Stasiun poros (HUB station) berfungsi sebagai pengendali kerjanya jaringan
sistem komunikasi SBM/VSAT yaitu:
- Penulisan alamat
- Memantau transponder dan hubungan host
- Memantau dan mengontrol jalur data yang melalui jaringan

- Mengontrol pengaksesan ke satelit.

III.2. Sistem Telepon Bergerak dengan menggunakan VSAT.
Sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan VSAT memerlukan sebuah
satelit geostasioner. Pada sistem dengan menggunakan VSAT, satelit yang
digunakan bekerja pada frekuensi Ku-band (14/12 GHz) atau C-band (6/4 GHz).
Hubungan satelit hanya digunakan untuk menghubungkan MSC dengan Remote
Switching Unit (RSU). Hubungan ini membawa trafik kontrol jaringan yang
berupa data dan menyediakan hubungan suara antar remote switching dengan
MSC. Dengan demikian pesawat pelanggan tidak perlu daya yang besar dan
digunakan pesawat handheld.

Pelanggan bergerak beroperasi pada 800 MHz berkomunikasi dengan RBS
terdekat. Panggilan kemudian diteruskan ke mobile switch melalui hubungan
satelit. Mobile switch meneruskan lagi melalui PSTN ke tujuan.
Daya pancar SBM/VSAT hanya 5 watt. Dengan daya yang relatif kecil dan
diameter antenanya yang kecil pula tidak memungkinkan sinyal yang
dipancarkan dari satu SBM dapat diterima SBM tujuan. Oleh karena itu
diperlukan penguat sinyal. Dalam hal ini dilakukan oleh stasiun poros (HUB
station).
Jadi cara kerja antar SBM pada dasarnya dilakukan melalui dua kali pancaran
yaitu dari SBM ke stasiun poros (pancaran pertama) dan dari stasiun poros ke
SBM yang dituju (pancaran kedua). Untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu
0,25 detik, karena dua kali pancaran maka dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan
demikian komunikasi lewat jaringan SKSBM ada kelambatan (delay inheren)
sebesar lebih kurang 0,5 detik. Hal ini bila digunakan untuk komunikasi
suara akan terasa kelambatannya dan memungkinkan akan terjadi tabrakan
suara.

III.3. Jaringan STKB.
Pada setiap daerah layanan beberapa RBS dihubungkan ke satu Remote
Switching Unit (RSU). RSU dihubungkan dengan MSC melalui hubungan satelit
dan dihubungkan dengan sentral telepon PSTN dengan hubungan teresterial
(kabel). Dengan adanya RSU ini terjadi beberapa pengurangan fungsi MSC,
misalnya fungsi hand off antara RBS yang ditangani oleh satu RSU dan untuk
panggilan ke pelanggan PSTN di area sekitar RBS langsung diteruskan ke
sentral PSTN yang terhubung dengan RSU - tidak melalui MSC.

III.4. Metode Akses Satelit.
Untuk mengefisienkan penggunaan kapasitas satelit digunakan metode akses
MCPC-DAMA (Multiple Channel Per Carrier - Demand Assignment Multiple Access)
untuk hubungan suara dan Slotted ALOHA untuk kanal kontrol jaringan. Tiap
RSU dapat membangun komunikasi dengan RSU yang lain atau MSC dengan beberapa
carrier.

III.4.1. MCPC-DAMA.
Akses berganda menurut permintaan (Demand Assignment Multiple Access)
memungkinkan pengiriman suatu informasi bila penerima memerlukannya
(memintanya). Dengan kata lain, informasi tersebut bisa di-pool, sementara
yang lainnya juga bisa diakses bila diperlukan.

III.4.2. ALOHA.
TDMA akses acak, atau ALOHA adalah metode lain dalam disiplin TDMA utama
(Gbr.3.4) yang secara sederhana mengisikan suatu penyangga data pancar dan
kemudian mengirimkan isinya secara acak. Stasiun Bumi akan menunggu selama
periode tertentu sampai informasi yang sama dikirimkan kembali
(retransmitted) dan diharapkan ada satu kanal yang bersih untuk menangkap
transmisi (kiriman).


ALOHA memungkinkan pengosongan penyangga dari pemancar hanya pada saat-saat
tertentu saja, bila tidak demikian maka sistem yang relatif sederhana ini
akan menjadi rumit; ia akan tetap bekerja baik bila tetap terkendalikan
dengan baik dan tidak kelebihan beban.

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Rangkuman.
Jaringan VSAT terdiri atas 3 komponen pokok, yaitu: satelit, stasiun poros
(HUB station) dan Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT). Sedangkan Stasiun Bumi
Mikro (SBM/VSAT) itu sendiri terdiri atas dua unit: Unit Luar Gedung
(ULG/Outdoor Unit) dan Unit Dalam Gedung (UDG/Indoor Unit) yang saling
dihubungkan dengan Penghubung Antar Fasilitas (PAF/Interfacility Link).
Sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan VSAT memerlukan sebuah
satelit geostasioner. Satelit ini bekerja pada frekuensi Ku-band (14/12 GHz)
atau C-band (6/4 GHz).
Cara kerja antar SBM pada dasarnya dilakukan melalui dua kali pancaran
yaitu dari SBM ke Stasiun Poros (pancaran pertama) dan dari Stasiun Poros ke
SBM yang dituju (pancaran kedua). Untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu
0,25 detik, karena dua kali pancaran maka dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan
demikian komunikasi lewat jaringan SKSBM ada kelambatan (delay inheren)
sebesar lebih kurang 0,5 detik.
Untuk lebih mengefisienkan penggunaan kapasitas satelit digunakan metode
akses MCPC-DAMA (Multiple Channel Per Carrier-Demand Assignment Multiple
Access) untuk hubungan suara dan Slotted Aloha untuk kanal kontrol jaringan.

IV.2. Saran-saran.
Memperhatikan kebutuhan yang ada di Indonesia dewasa ini, maka penggunaan
VSAT lebih cocok mengingat:
1. Belum seluruh wilayah Indonesia membutuhkan pelayanan jasa telepon
bergerak.
2. Mahalnya sumber daya ruang angkasa (space resources).
Dengan STKB yang menggunakan VSAT, dapat dimanfaatkan satelit yang sudah ada
(PALAPA).
Dilihat dari fasilitas yang ditawarkan dan kemampuan transmisinya, VSAT
merupakan sarana telekomunikasi yang handal dan murah. Dikatakan murah sebab
perangkat VSAT relatif sederhana sehingga mudah diperbaiki dan cepat
dipasang.

tinjauan komunikasi data

TINJAUAN KOMUNIKASI DATA
II.1. Pengertian Data dan Informasi.
Pada saat ini kegiatan Data Processing sudah semakin luas, baik yang
berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/bisnis maupun kegiatan
pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam sesuai dengan
bidang pekerjaan tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi
informasi merupakan

DATA

- PENGOLAHAN
- INFORMASI
fungsi utama dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi
tersebut bisa bermacam-macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis
(register), elektris (kalkulator) dan elektronik (komputer).

II.2. Pengertian Komunikasi Data.
Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media.
Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optik, mikrowave dan
sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali
disebut jaringan komunikasi data. Jaringan ini merupakan komponen penting
dari informasi yang dilakukan oleh masyarakat sekarang.

Fungsi sistem komunikasi data:
1. Harus dapat memberikan informasi kepada orang yang tepat pula.



TINJAUAN KOMUNIKASI DATA
II.1. Pengertian Data dan Informasi.
Pada saat ini kegiatan Data Processing sudah semakin luas, baik yang
berorientasi kepada ilmu pengetahuan, komersil/bisnis maupun kegiatan
pemerintahan, sehingga data yang diolahpun akan bermacam-macam sesuai dengan
bidang pekerjaan tersebut.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut. Proses perubahan dari data menjadi
informasi merupakan

DATA

- PENGOLAHAN
- INFORMASI
fungsi utama dari pengolahan data. Cara pengolahan data menjadi informasi
tersebut bisa bermacam-macam misalnya secara manual (sempoa), mekanis
(register), elektris (kalkulator) dan elektronik (komputer).

II.2. Pengertian Komunikasi Data.
Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media.
Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optik, mikrowave dan
sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali
disebut jaringan komunikasi data. Jaringan ini merupakan komponen penting
dari informasi yang dilakukan oleh masyarakat sekarang.

Fungsi sistem komunikasi data:
1. Harus dapat memberikan informasi kepada orang yang tepat pula.
2. Sistem komunikasi data harus memperoleh data bisnis sementara data
tersebut dibuat.
3. Sistem komunikasi data memungkinkan orang dan bisnis yang mempunyai
lokasi geografis berlainan dapat saling berkomunikasi.

II.3. Komponen dasar sistem komunikasi data.
Sistem komunikasi data dapat dibagi menjadi tiga komponen utama:
1. Sumber komunikasi.
2. Media komunikasi.
3. Penerima (kadang-kadang disebut sink atau host).

II.4. Pengenalan jaringan komunikasi data.
Jaringan adalah seri dari beberapa point yang dihubungkan oleh beberapa
jenis saluran komunikasi. Tiap point (disebut Node) adalah komputer,
walaupun ia dapat terdiri dari peralatan pengubah, printer, mesin FAX atau
alat lain. Jaringan komunikasi data merupakan kumpulan sirkuit komunikasi
data yang dikelola sebagai kesatuan tunggal. Kumpulan jaringan komunikasi
data dan orang yang memasukkan data, yang menerima data dan yang mengelola
serta mengendalikan jaringan membentuk sistem komunikasi.

II.5. Komunikasi melalui satelit.
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah.
Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi
manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru
dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak relatifnya.

II.5.1. Transmisi satelit.
Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan
untuk mengirim dan menerima data, dan satelit, kadang-kadang disebut
transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuat
sinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data ke
stasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi
terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link.
Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus
berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay
biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh
waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang
berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4
sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan
20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang
dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar.
Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan
stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band
mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek.
Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan
sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil.
Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah
untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka.
Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal
sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada
stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli.

BAB III
SISTEM TELEPON KENDARAAN BERGERAK DENGAN MENGGUNAKAN VSAT

III.1. Komponen-komponen pokok.
Didalam sistem telepon kendaraan bergerak dengan menggunakan VSAT terdapat
komponen-komponen pokok yang merupakan penunjang terselenggaranya sistem
telekomunikasi ini. Dalam hal ini terdapat komponen-komponen pokok dari
Sistem Telepon Kendaraan Bergerak (STKB) dan komponen-komponen pokok dari
VSAT itu sendiri.

III.1.1. Komponen-komponen pokok STKB.
Ada tiga komponen utama pendukung sistem ini, yaitu:
- Mobile unit (unit yang bergerak) dalam hal ini pesawat pelanggan seperti
mobil (car mounted), telepon jinjing (portable) dan telepon genggam
(handheld).
- Radio Base Station (stasiun basis radio)/RBS/Cell Site merupakan
penghubung antara unit bergerak dengan sentralnya (Mobile Switching
Centre/MSC).
- Mobile Switching Centre/MSC (sentral telepon bergerak) mempunyai fungsi
seperti sentral telepon umum/Public Service Telephone Network (PSTN) yaitu
melaksanakan fungsi-fungsi:
1. Pemberi arah (Routing)
2. Pengontrolan (Controlling)
3. Pensinyalan (Signalling)
4. Pemberi muatan (Charging)
dan fungsi lain seperti perpindahan (hand off) serta penjelajahan
(roaming).
MSC merupakan koordinator seluruh sel dalam satu daerah layanan dan sebagai
penghubung antara sistem selular dengan jaringan telepon umum (PSTN).

III.1.2. Komponen-komponen pokok VSAT.
Jaringan VSAT terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu: satelit (menggunakan
satelit Palapa B1), Stasiun Pengendali Utama atau Stasiun Poros (HUB
station) dan Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT).
Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT) terdiri atas dua unit: Unit Luar Gedung
(ULG/Outdoor Unit) dan Unit Dalam Gedung (UDG/Indoor Unit) yang saling
dihubungkan dengan Penghubung Antar Fasilitas (PAF/Interfacility Link).
ULG berupa sebuah antena parabola dengan diameter 1,8 meter dan unit RF
yang ditempelkan pada antena tersebut. Dan bentuk fisik UDG ialah sebuah
kotak mirip komputer PC. SBM/VSAT ini dipasang di lokasi pemakai.


Dilihat dari bentuk fisiknya, stasiun Poros tak lain adalah sebuah stasiun
bumi tradisional yang mempunyai antena parabola dengan diameter 10 meter.
Daya pancarnya 400 watt, hampir 100 kali daya pancar yang dimiliki SBM/VSAT.
Secara garis besar komponen dari stasiun poros adalah:
1. Packed Switch/Network Control System.
2. Subsistem IF pada HUB station.
3. Subsistem RF.


Stasiun poros (HUB station) berfungsi sebagai pengendali kerjanya jaringan
sistem komunikasi SBM/VSAT yaitu:
- Penulisan alamat
- Memantau transponder dan hubungan host
- Memantau dan mengontrol jalur data yang melalui jaringan

- Mengontrol pengaksesan ke satelit.

III.2. Sistem Telepon Bergerak dengan menggunakan VSAT.
Sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan VSAT memerlukan sebuah
satelit geostasioner. Pada sistem dengan menggunakan VSAT, satelit yang
digunakan bekerja pada frekuensi Ku-band (14/12 GHz) atau C-band (6/4 GHz).
Hubungan satelit hanya digunakan untuk menghubungkan MSC dengan Remote
Switching Unit (RSU). Hubungan ini membawa trafik kontrol jaringan yang
berupa data dan menyediakan hubungan suara antar remote switching dengan
MSC. Dengan demikian pesawat pelanggan tidak perlu daya yang besar dan
digunakan pesawat handheld.

Pelanggan bergerak beroperasi pada 800 MHz berkomunikasi dengan RBS
terdekat. Panggilan kemudian diteruskan ke mobile switch melalui hubungan
satelit. Mobile switch meneruskan lagi melalui PSTN ke tujuan.
Daya pancar SBM/VSAT hanya 5 watt. Dengan daya yang relatif kecil dan
diameter antenanya yang kecil pula tidak memungkinkan sinyal yang
dipancarkan dari satu SBM dapat diterima SBM tujuan. Oleh karena itu
diperlukan penguat sinyal. Dalam hal ini dilakukan oleh stasiun poros (HUB
station).
Jadi cara kerja antar SBM pada dasarnya dilakukan melalui dua kali pancaran
yaitu dari SBM ke stasiun poros (pancaran pertama) dan dari stasiun poros ke
SBM yang dituju (pancaran kedua). Untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu
0,25 detik, karena dua kali pancaran maka dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan
demikian komunikasi lewat jaringan SKSBM ada kelambatan (delay inheren)
sebesar lebih kurang 0,5 detik. Hal ini bila digunakan untuk komunikasi
suara akan terasa kelambatannya dan memungkinkan akan terjadi tabrakan
suara.

III.3. Jaringan STKB.
Pada setiap daerah layanan beberapa RBS dihubungkan ke satu Remote
Switching Unit (RSU). RSU dihubungkan dengan MSC melalui hubungan satelit
dan dihubungkan dengan sentral telepon PSTN dengan hubungan teresterial
(kabel). Dengan adanya RSU ini terjadi beberapa pengurangan fungsi MSC,
misalnya fungsi hand off antara RBS yang ditangani oleh satu RSU dan untuk
panggilan ke pelanggan PSTN di area sekitar RBS langsung diteruskan ke
sentral PSTN yang terhubung dengan RSU - tidak melalui MSC.

III.4. Metode Akses Satelit.
Untuk mengefisienkan penggunaan kapasitas satelit digunakan metode akses
MCPC-DAMA (Multiple Channel Per Carrier - Demand Assignment Multiple Access)
untuk hubungan suara dan Slotted ALOHA untuk kanal kontrol jaringan. Tiap
RSU dapat membangun komunikasi dengan RSU yang lain atau MSC dengan beberapa
carrier.

III.4.1. MCPC-DAMA.
Akses berganda menurut permintaan (Demand Assignment Multiple Access)
memungkinkan pengiriman suatu informasi bila penerima memerlukannya
(memintanya). Dengan kata lain, informasi tersebut bisa di-pool, sementara
yang lainnya juga bisa diakses bila diperlukan.

III.4.2. ALOHA.
TDMA akses acak, atau ALOHA adalah metode lain dalam disiplin TDMA utama
(Gbr.3.4) yang secara sederhana mengisikan suatu penyangga data pancar dan
kemudian mengirimkan isinya secara acak. Stasiun Bumi akan menunggu selama
periode tertentu sampai informasi yang sama dikirimkan kembali
(retransmitted) dan diharapkan ada satu kanal yang bersih untuk menangkap
transmisi (kiriman).


ALOHA memungkinkan pengosongan penyangga dari pemancar hanya pada saat-saat
tertentu saja, bila tidak demikian maka sistem yang relatif sederhana ini
akan menjadi rumit; ia akan tetap bekerja baik bila tetap terkendalikan
dengan baik dan tidak kelebihan beban.

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Rangkuman.
Jaringan VSAT terdiri atas 3 komponen pokok, yaitu: satelit, stasiun poros
(HUB station) dan Stasiun Bumi Mikro (SBM/VSAT). Sedangkan Stasiun Bumi
Mikro (SBM/VSAT) itu sendiri terdiri atas dua unit: Unit Luar Gedung
(ULG/Outdoor Unit) dan Unit Dalam Gedung (UDG/Indoor Unit) yang saling
dihubungkan dengan Penghubung Antar Fasilitas (PAF/Interfacility Link).
Sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan VSAT memerlukan sebuah
satelit geostasioner. Satelit ini bekerja pada frekuensi Ku-band (14/12 GHz)
atau C-band (6/4 GHz).
Cara kerja antar SBM pada dasarnya dilakukan melalui dua kali pancaran
yaitu dari SBM ke Stasiun Poros (pancaran pertama) dan dari Stasiun Poros ke
SBM yang dituju (pancaran kedua). Untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu
0,25 detik, karena dua kali pancaran maka dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan
demikian komunikasi lewat jaringan SKSBM ada kelambatan (delay inheren)
sebesar lebih kurang 0,5 detik.
Untuk lebih mengefisienkan penggunaan kapasitas satelit digunakan metode
akses MCPC-DAMA (Multiple Channel Per Carrier-Demand Assignment Multiple
Access) untuk hubungan suara dan Slotted Aloha untuk kanal kontrol jaringan.

IV.2. Saran-saran.
Memperhatikan kebutuhan yang ada di Indonesia dewasa ini, maka penggunaan
VSAT lebih cocok mengingat:
1. Belum seluruh wilayah Indonesia membutuhkan pelayanan jasa telepon
bergerak.
2. Mahalnya sumber daya ruang angkasa (space resources).
Dengan STKB yang menggunakan VSAT, dapat dimanfaatkan satelit yang sudah ada
(PALAPA).
Dilihat dari fasilitas yang ditawarkan dan kemampuan transmisinya, VSAT
merupakan sarana telekomunikasi yang handal dan murah. Dikatakan murah sebab
perangkat VSAT relatif sederhana sehingga mudah diperbaiki dan cepat
dipasang.

Database

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil atau dicari dengan mudah dan efisien. Sebagai contoh sederhana dari database adalah buku telepon yang mungkin sering Anda lihat.Bagaimana halnya dengan database dengan sistem database dengan menggunakan komputer? Hal tersebut sama saja seperti database yang sifatnya manual (seperti contoh buku telepon di atas) hanya saja dengan adanya komputer maka informasi yang ada di dalam database akan sangat mudah untuk di-update dan sangat cepat untuk dicari. Software atau aplikasi yang bertugas untuk mengatur, menyimpan, memodifikasi data disebut dengan software database engine dan lebih resminya disebut dengan DBMS (Database Management System). Ada banyak sekali aplikasi DBMS ini mulai yang berjalan di komputer personal (PC) sampai ke komputer skala mainframe. Contoh-contoh dari aplikasi database engine misalnya seperti:

  • SQL Server, dibuat oleh Microsoft.
  • MS Access, dibuat oleh Microsoft.
  • Oracle Database, dibuat oleh Oracle.
  • MySQL, dibuat oleh MySQL AB.
  • Firebird, dibuat oleh komunitas open source berdasarkan dari kode Interbase.
  • PostgreSQL, dibuat oleh komunitas open source.
  • DB2, dibuat oleh IBM.

Masih banyak lagi sederet nama database engine yang ada di dunia ini. Anda bisa mencarinya dengan keyword ‘database engine’ atau ‘database server’.

Jika Anda bertanya “Apa saja sih aplikasi yang bisa menggunakan database?”, wah jawabannya akan sangat banyak sekali, beberapa diantaranya adalah:

  • Sistem perpustakaan yang berbasis komputer, pasti membutuhkan database yang besar untuk merawat data buku yang dimilikinya.
  • Sistem ATM (Automatic Teller Machine), pasti membutuhkan database yang besar untuk mengambil dan meng-update data saldo uang misalnya.
  • Sistem reservasi tiket pesawat, pasti membutuhkan database untuk menyimpan data reservasi tiket.
  • Sistem inventory, pasti membutuhkan database untuk menyimpan data inventory termasuk updating data stok barang dan lain sebagainya.

Contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari aplikasi yang membutuhkan database karena pada kenyataannya semua kegiatan bisnis yang dikomputerisasikan pasti membutuhkan sistem database sebagai media penyimpanan. Database tersebut selain digunakan untuk menyimpan data transaksi juga akan digunakan untuk menampilkan laporan yang bisa digunakan pihak manajemen sebagai sumber untuk pengambilan keputusan. Untuk sistem database yang lebih canggih malah sudah terdapat fasilitas analisa data sehingga bisa memprediksi keadaan yang akan terjadi berdasarkan data yang sudah ada sebelumnyad

Dasar-Dasar Pemrosesan Komputer

Menggunakan Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif Perusahaan Dalam Lingkungannya Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan. Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu, dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapak melaksanakan aktivitas ini. Lingkungan kemudian menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. Delapan Elemen Lingkungan Lingkungan suatu perusahaan tidak persis sama dengan lingkungan perusahaan lain. Sebuah bank memiliki lingkungan yang berbeda dari sebuah toko alat-alat olah raga atau gereja, misalnya. Namun, kita dapat melihat sejumlah kesamaan dari kergaman ini dengan mengindentifikasi delapan jenis elemen utama yang ada dalam lingkungan semua perusahaan. Elemen – elemen lingkungan ini adalah organisasi atau individu yang berada diluar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung pada perusahaa. Delapan elemen ini berada dalam sistem yang lebih luas, yang disebut masyarakat. Pemasok menyediakan material, mesin, jasa dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasanya. Barang dan jasa ini dipasarkan kepada para pelanggan perusahaan, yang mencakup pemakai saat ini dan calon pemakai. Serikat buruh adalah organisasi bagi tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja terampil. Masyarakat keungan terdiri dari lembaga-lembaga yang mempengaruhi sumber daya uang yang tersedia bagi perusahaan. Contohnya meliputi bank dan lembaga peminjaman lainnya, serta perusahaan-perusahaan investasi. Pemegang saham atau pemilik adalah orang-orang menanamkan modal di perusahaan dan mewakili tingkat manajemen tertinggi. Pasaing mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di pasaran. Pemerintah, pada tingkat pusat, daerah, dan lokal, memberikan batasan-batasan dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana. Masyarakat global adalah wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggung jawabnya pada masyarakat global dengan memperhatikan lingkungan alam, menyediakan produk dan jasa yang meningkatkan kualitas hidup dan beroprasi secara etis. Arus Sumber Daya Lingkungan Perusahaan dihubungkan dengan elemen-elemen sumber daya ini melalui arus sumber daya. Sumber daya mengalir ke perusahaan dari elemen-elemen, melewati perusahaan, dan kembali kepada elemen-elemen. Semua sumber daya dari lingkungan yang memasuki perusahaan akhirnya kembali kepada lingkungan. Sebagian sumber daya mengalir lebih sering dari yang lain. Arus yang sangat sering memegang saham, arus mesin dari pemasok, dan arus material kepada pelanggan, arus uang kepada pemegang saham, arus mesin kepada pemasok, dan arus pekerja kepada serikat buruh. Arus yang agak jarang meliputi arus uang dari pemerintah (untuk penelitian, misalnya) arus material kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan arus pekerja kepada pasaing (pegawai yang “dibajak” oleh perusahaan lain). Tidak semua sumberdaya mengalir antar perusahaan dengan semua elemen lingkungan. Contohnya, mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan kepada pemegang saham, uang tidak boleh mengalir kepada pesaing, dan material tidak boleh mengalir kepada serikat buruh. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan semua elemen tersebut adalah informasi. Keunggulan Kompetitif Suatu poerusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui banyak cara, seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari para pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompertitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasaran. Idenya adalah perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalkan sumber daya fisik yang lebih unggul saat terlibat dalam persaingan. Sebaliknya, sumber daya konseptual yang unggul data dan informasi dapat digunakan sama baiknya. Menajer perusahaan menggunakan sumber daya konseptual maupun sumber daya fisik untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Rantai Nilai Porter Profesor Michael E. Porter dari Harvard adalah orang yang paling sering diidenfikasikan dengan topik keunggulan kompetitif. Buku – buku dan artikelnya memberikan panduan dan strategi untuk perusahaan – perusahaan yang mencoba memperoleh keunggulan dari para pesaing mereka. Pusat dari teori porter adalah konsep marjin. Marjin adalah nilai produk dan jasa perusahaan, seperti yang diyakini oleh perusahaan itu, dikurangi biaya-biayanya. Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang porter sebut aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terbagi menjadi dua kategori besar utama dan pendukung. Aktivitas nilai utama (primary value activities) adalah aktivitas yang berhubungan dengan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar kepada pelanggan dari pada yang dilakukan pesaing. Nilai dapat dihasilkan dengan menyerahkan produk dan jasa ke pelanggan serta dengan menyediakan dukungan setelah penjualan. Aktivitas manufaktur dan penjualan adalah contoh yang baik. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama berlangsung. Departemen hubungan pemegang saham, kelompok riset pemasaran, departemen akuntansi merupakan contoh unit organisasional yang melaksanakan antivitas pendukung. Aktivitas nilai utama dan pendukung diintegrasikan oleh beberapa kaitan untuk membentuk rantai nilai (value chain), rantai tersebut dibentuk menyerupai panah, dengan marjin sebagai ujungnya. Aktivitas-aktivitas utama tampak di lapisan bawah dan mencakup logistik masuk yang memperoleh bahan baku dai pasokan dari pemasok, operasi perusahaan mengubah itu yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik keluar yang mengangkut barang kepelanggan dan mendapatkan pesanan, serta kegiatan pelayanan yang memelihara hubungan baik dengan pelanggan setelah penjualan. Aktivitas nilai pendukung tampak pada lapisan atas dan mencakup infrastruktur perusahaan pengaturan organisasional yang mempengaruhi semua aktivitas utama secara umum. Selain itu ada tiga aktivitas yang dapat mempengaruhi aktivitas utama secara sendiri-sendiri atau dalam kombinasi tertentu. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari semua aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan personil perusahaan, pengembangan teknologi mencakup semua aktivitas yang melibat teknologi, termasuk penerapan teknologi tersebut secara efektif. Pengembangan sistem informasi berbasis komputer adalah contohnya. Pemerolehan ( procurement) berhungan dengan aktivitas mendapatkan sumber daya seperti material dan mesin, yang digunakan oleh aktivitas-aktivitas utama. Departemen pembelian perusahaan melaksanakan banyak aktivitas perolehan ini. Tiap aktivitas nilai, baik itu utama atau pendukung, memiliki tiga unsur penting input yang dibeli, sember daya manusia, dan teknologi. Juga, tiap aktivitas menggunakan dan menciptakan informasi Memperluas Cakupan Rantai Nilai Satu atau dua dasarwasa yang lalu, mungkin sudah cukup bagi manajemen untuk berkonsentrasi menciptakan rantai nilai perusahaan. Namun sekarang manajemen menyadari keunggulan tambahan yang dapat dicapai dengan mengaitkan rantai nilai perusahaan dengan rantai nilai organisasi-organisasi lain. Kaitan tersebut dinamakan system antar-organisasi (interorganizational system-IOS), atau system informasi antar-organisasi (interorganizational information system-IIS) Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi bekerja sama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, menciptakan sinergi yang tidak dapat dicapai dengan bekerja sendiri-sendiri. Porter memikirkan kaitan tersebut saat ia berfokus pada penggunaan informasi untk menciptakan keunggulan kompetitif, dan menamakan jaringan tersebut system nilai (value system) Rantai nilai perusahaan-perusahaan dalam suatu industri dapat sangat mirip, tetapi kemungkinan besar rantai nilai tiap perusahaan bersifat unik. Karena tiap aktivitas nilai mencakup suatu komponen informasi, pengelolaan sumber daya informasi perusahaan merupakan langkah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif. Apa Sajakah Sumber Daya Informasi? Sejumlah usaha awal dalam manajemen informasi terfokus pada data. Usaha tersebut sejalan dengan meluasnya penggunaan system manajemen database atau DBMS. Selama tahun 1970-an dan 1980-an. Perusahaan-perusahaan beralasan bahwa jika mereka mengelola data mereka dengan menerapkan DBMS yang berbasis komputer, mereka berarti juga akan mengelola informasi mereka. Namun ada pandangan yang lebih luas bahwa anda dapat mengelola informasi dengan mengelola sumber daya yang menghasilkan informasi. Dengan kata lain, dari pada berkonsentrasi pada input dan output, perhatian seharusnya juga diberikan pada pengolah informasi yang mengubah input menjadi output. Pengolah ini meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, serta orang-orang yang mengembangkan, mengoprasikan, dan menggunakan system. Juga termasuk fasilitas yang menyimpan sumber daya tersebut


Jenis-jenis Sumber Daya Informasi Sumber daya informasi karena itu terdiri dari : Perangkat keras komputer Perangkat lunak komputer Spesialisasi informasi Pemakai Fasilitas Database Informasi Saat para manajer perusahaan memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus menyadari tiap elemen tersebut sebagai sumber daya informasi. SIAPA MENGELOLA SUMBER DAYA INFORMASI? Praktek yang umum sekarang adalah membentuk jasa informasi sebagai suatu area fungsional utama dan menyertakan manajer puncaknya dalam kelompok eksekutif, seperti komite eksekutif, yang membuat keputusan-keputusan yang penting. Chief Information Officer Istilah CEO (chief executive officer) telah lama dikenal dalam kosa kata bisnis ; setiap orang tahu bahwa CEO adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau dewan direksi. Istilah seperi CFO, yaitu chief financial officer, dan COO, yaitu chief operating officer, juga telah dikenal. Pada tahun 1980-an diciptakan istilah yang serupa untuk manajer informasi. Istilah CIO memiliki pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. Istilah itu memiliki pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer jasa informasi tingkat puncak. Seperti dimaksudkan oleh konsep tersebut, chief informationofficer (CIO), adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi perusahaan. Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan mengikuti saran-saran berikut ; Sediakan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari bisnisnya, bukan hanya teknologinya Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini ; jangan menunggu hingga diundang Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis. Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan Jangan bersikap defensive.

MENINGATKAN KERUMITAN MANAJEMEN INFORMASI Berawal dari pemasangan terminal keybord di area pemakai pada pertengahan tahun 1960-an dan berlanjut dengan penyebaran computer mikro di tahun 1980-an. Semakin banyak perangkat keras yang ditempatkan di luar unit jasa informasi. Saat perusahaan memperoleh semakin banyak sumber daya informasi, dan sumber daya tersebut tersebar di seluruh perusahaan, tugas manajemen sumber daya informasi menjadi lebih rumit. Tanggung jawab manajemen tidak hanya berada pada pundak CIO, tetapi semua manajer dalam perusahaan. PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI Selama beberapa tahun terakhir jasa informasi mungkin telah mencurahkan lebih banyak perhatian pada perencanaan strategis daripada sebagian besar area yang lain. Istilah untuk menggambarkan aktivitas adalah perencanaan strategis sumber daya informasi (strategiplanning for information resources) Tranformasi Kumpulan Strategi Saat jasa informasi mulai mengembangkan rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana pada tujuan strategis perusahaan, yang diberi istilah kumpulan strategi organisasi (organizational strategy set). Langkah kedua untuk mendukung suatu rencana jasa informasi suatu perusahaan disebut kumpulan strategi SIM (MIS strategy set) dan terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi pendekatan ini dinamakan transformasi kumpulan startegi (strategy set information) Pendekatan SPIR Solusi untuk masalah tidak memadai sumber daya informasi adalah perencanaan strategi sumber daya informasi atau SPIR. Saat perusahaan menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secara bersama Tiap perusahaan akan mengembangkan suatu rencana strategis sumber daya informasi yang memenuhi kebutuhan sendiri. Namun kita dapat mengindentifikasi sejumlah topic utama yang harus tercakup, rencan itu harus menjelaskan tujuan-tujuan yang akan dicapai dan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. END-USER COMPUTING SEBAGAI MASALAH STRATEGIS Pada bab ini kita menyadari kecendrungan menuju end-user computing, walau kecendrungan ini mencerminkan kemajuan alamiah dalam penggunaan computer dan menciptakan sejumlah manfaat nyata ini bukan tanpa resiko. Parea esekutif perusahaanharus memberikan perhatian pada cara pelaksanaan end-user computing, untuk memaksimalkan manfaatnya dan menimalkan resiko. Tingkat-tingkat Kemampuan Pemakai Akhir Para pemakai akhir dapat dikelompokan menjadi empat yaitu 1.Pemakaian akhir tingkat menu Sebagaian pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak dengan menggunakan menu-menu yang ditampilkam peranti lunak berbasis windows dan mac 2.Pemakai akhir tingkat perintah Para pemakai akhir ini dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data 3.Pemakaian akhir tingkat perintah Sebagian pemakai akhir dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman dan mereka dapat mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri. 4.Personil pendukung fungsional Personil pendukung fungsional ini adlah spesialis informasi dalam arti sesungguhnya. Manfaat end-user computing EUC memberikan manfaat dalam dua cara utama : EUC menyeimbangkan kemampuan pengembangan dengan tantangan system. Serta EUC menghilangkan atau mengurangkan kesenjanagan komunukasi antara pemakai dan spesialis informasi. Pakar dalam teknologi tetapi tidak menguasai area permasalahan. Dengan membiarkan pemakai mengembangkan aplikasi mereka sendiri, tidak ada kesenjangan komunikasi karena tidak diperlakukan komunikasi. Demikian pula, saat pemakai mengembangkan sebagian system mereka, kesenjangan ini berkurang. Kedua manfaat ini menghasilkan pengembangan system-sistem yang lebih baik dari pada jika spesialis informasi berusaha mengerjakan sebagian besar pekerjaan itu sendiri.

Resiko End-User Computing Manfaat EUC bukannya tanpa biaya. Saat para pemakai mengembangkan system mereka sendiri, perusahaan dihadapkan pada sejumlah resiko. System yang buruk sasarannya pemakai akhir mungkin menerapkan computer untuk penerapan yang seharusnya dilaksanakan dengan cara lain, misalnya secara manual. System yang buruk rancangan dan dokumentasinya pemakai akhir, walau memiliki pengetahuan yang tinggi tentang computer, tidak dapat menandingi profesionalisme special informasi dalam hal merancang system. Selain itu, dalam ketergesaan untuk menjalankan system, pemakai akhir cenderung mengabaikan perlunya mendokumentasikan rancangan mereka supaya system itu dapat diperlihara. Penggunaan sumberdaya informasi yang tidak efisien saat tidak ada pengendalian terpusat atas perolehan perngkat keras dan perangkat lunak, perusahaan akhirnya dapat memiliki perangkat keras yang tidak kompatibel dan perangkat lunak yang berlebihan. Misalnya, berbagai merek computer peribadi yang dibeli tidak dapat dihubungkan untuk membentuk jaringan, dan beberapa copy perangkat lunak dibeli padahal satu copy dapat digunakan bersama. Selain itu, pemakai akhir mungkin mengrmbangkan system yang telah dikembangkan sebelumnya oleh spesialis informasi atau oleh pemakai akhir lain. Hilangnya integritas data pemakai akhir mungkin kurang berhati-hati dalam memasukkan datakedalam database perusahaan. Pemakai lain mungkin menggunakan data yang salah namun mengira bahwa data tersebut tepat. Hasilnya adalah output yang tercemar yang menyebabkan menejer membuat keputusan yang keliru. Hilangnya keamanan dengan cara yang serupa, pemakai akhir mungkin tidak melindungi data dan perangkat lunaknya. Disket dibiarkan tergeletak dimeja, hasil cetakan dibuang dikeranjang sampah, pintu keruang computer dibiarkan tidak terkunci, dan seterusnya. Krminal computer dapat mengakses system dan membahayakan perusahaan dengan berbagi cara. Hilangnya pengendalian para pemakai pengembangan system untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa menyesuaikan pada suatu rencana yang memastikan dukungan computer bagi perusahaan. Karena manfaat potensialnya, perusahaan harus mengembangkan rencana strategis sumberdaya informasi yang memungkinkan EUC untuk bertumbuh dan berkembang. Mengenai resiko, jenis pengendalian yang sama dengan yang telah bekerja baik pada jasa informasi harus diterapkan pada area pemakai. KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI Memandang informasi sebagi suatu sumberdaya bukanlah sesuatu yang baru. Yang terjadi pada decade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumberdaya informasi jauh melampaui informsi itu sendiri. Topic-topik yang didiskusikan pada bab ini membentuk dasar untuk mengelola semua sumberdaya informasi. Menejemen sumberdaya informasi (Informatioan Resources Management), atau IRM, adalah aktifitas yang dijalankan oleh menejer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

Elemen-elemen IRM yang diperlukan Walau seorang pemakai individu dapat mempraktekkan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan suatu rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar suatu perusahaan dapat mencapai IRM secara penuh, perlu ada satu set kondisi tertentu. Kondisi-konsdisi tersebut meliputi: -kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan menejer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas para pesaingnya dengan mengelola arus informais. -kesadarn bahwa jasa infomasi adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan are bisnis yang utama, seperti keuangan dan pemasaran. -kesadaran bahwa CIO adalah eksekusi puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan masalah yang mempengarui seluruh operasi perusahaan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutuif. -perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis. Saat para eksekutif terlibat dalam perncanaan strategis untuk perusahaan, mereka memperhatikan sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.

Terdapat suatu rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumberdaya informasi. Sumberdaya itu harus mencakup dan berada pada area pemakai maupun jasa informasi. -strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumberdaya informasi membahas cara membuat sumberdaya informasi tersedia bagi pemakai akhir, sambil tetap mempertahankan pengendalian atas sumberdaya tersebut. IRM mencerminkan pemahaman mengenai nilai informasi dan sumberdaya yang menghasilkan informasi. Manajer disemua tingkatan memang member kontribusi pada IRM, tetapi sikap eksekutif puncak, seperti CEO dan anggota komite eksekutif lain adalah kuncinya. Jika para pemimpin ini tidak memahami bahwa sumber daya konseptual sama pentingnya dengan sumberdaya fisik, IRM tidak akan pernah terjadi.


Model IRM Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak berada terpisah tetapi bekerja sama secara terkoordinasi, seperti digambarkan diatas. Alenia-alenia bernomor dibawah ini menjelaskan nomor-nomor pada model tersebut. 1)Lingkungan perusahaan. Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para eksekutif menyadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif. 2)Eksekutif perusahaan. CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan perusahaan menuju tujuannya. Salah satu aktifitas kunci kelompok ini adalah perencanaan strategis. 3)Area bisnis. Jasa informasi disertakan sebagai suatu area bisnis utama, dan setiap area, bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satu dari rencana fungsional ini adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerjasama dengan area bisnis lain. 4)Sumberdaya informasi. Rencana strategis sumberdaya informasi mengambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi akan diperoleh dan dikelola. Sebagian sumberdaya ini dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam pusat-pusat informasi dan area-area pemakai. 5)Pemakai. Data dan informasi mengalir antara sumber daya informasi dan para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam end-user computing. Gambar diatas memperlihatkan bagaimana tingkat-tingkat system mempengaruhi menejemen sumberdaya informasi. Lingkungan membentuk supersystem dari perusahaan. Manajer perusahaan pada tingkat puncak merencanakan strategi yang memampukan perusahaan sebagai suatu system mencapai tujuannya. Barbagai area bisnis menggambarkan subsistem perusahaan, dan rencana-rencana strategis mereka mendukung rencana strategis perusahaan. Semua rencana strategis area bisnis menjelaskan bagaimana sumberdaya informasi disediakan bagi para pemakai pada semua tingkatan.

pendekatan sistem dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN

Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).

TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
o Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
o Mengenal sistem lingkungan.
o Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
o Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
o Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1. Mengevaluasi standar.
2. Membandingkan output dengan standar.
3. Mengevaluasi manajemen.
4. Mengevaluasi pemroses informasi.
5. Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6. Mengevaluasi proses.
7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
o Pertimbangan alternatif yang layak.
o Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
o Memilih solusi terbaik.
o Menerapkan solusi.
o Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.


FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah
( Problem solver) :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b. Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

e-commerce

Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunanya kini ialah e-commerce. Makhluk apa sesungguhnya e-commerce itu, bagaimana ia dapat mempermudah penggunanya, serta peran pentingnya akan dibahas dalam tulisan ini.

Pengertian E-Commerce

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.

Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.

Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:

Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.

Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.

Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

· Electronic Markets (EMs).

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

· Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

· Internet Commerce.

Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan
dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.

Karakteristik E-Commerce.

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.

Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer

Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to
Customer.

Mekanisme E-Commerce.

Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen
elektronik (digital document).

Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
Kontrak melalui chatting dan video conference;
Kontrak melalui e-mail;
Kontrak melalui web atau situs.

Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.

Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau
kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail.
Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail.

Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut.
Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit.
Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
- untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download-nya;
- untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah konsumen;
- untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.

Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.

e-commerce

Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunanya kini ialah e-commerce. Makhluk apa sesungguhnya e-commerce itu, bagaimana ia dapat mempermudah penggunanya, serta peran pentingnya akan dibahas dalam tulisan ini.

Pengertian E-Commerce

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.

Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.

Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:

Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.

Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.

Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

· Electronic Markets (EMs).

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

· Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

· Internet Commerce.

Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan
dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.

Karakteristik E-Commerce.

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.

Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer

Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to
Customer.

Mekanisme E-Commerce.

Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen
elektronik (digital document).

Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
Kontrak melalui chatting dan video conference;
Kontrak melalui e-mail;
Kontrak melalui web atau situs.

Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.

Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau
kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail.
Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail.

Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut.
Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit.
Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
- untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download-nya;
- untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah konsumen;
- untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.

Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.